Apakah Kualitas Tidur Mempengaruhi Kesehatan Kita?

Kualitas tidur merupakan rasa puas seseorang terhadap tidur, sehingga orang tersebut  memperlihatkan semangat, berenergi, tidak mudah cemas, antusias, mata terlihat segar, fokus saat diajak berbicara, tidak merasa pusing dan menguap atau mengantuk. Kualitas tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan pola tidurnya pada malam hari atau efisiensi tidur.

Dampak kesehatan dari kualitas tidur yang buruk di antaranya:

  1. Melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terhadap penyakit.
  2. Penurunan kinerja kognitif (tidak konsentrasi).
  3. Ketidakseimbangan emosional dan dapat menyebakan kecemasan.
  4. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
  5. Menghambat proses perbaikan jaringan dan pertumbuhan otot.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan kita karena tidur yang cukup dan berkualitas merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah kebiasaan dan praktik tidur yang sehat, di antaranya: read more

Hipertensi sebagai “Silent Killer”

Menurut American Society of Hypertension (ASH), hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks serta saling berhubungan. Hipertensi sering disebut dengan “the silent killer” karena hipertensi sering terjadi tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu jika dirinya mengidap hipertensi. Sehingga, kebanyakan penderita hipertensi kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit komplikasi dari hipertensi. read more

TIPS MENGENAL DIRI SENDIRI

Berdamai dengan diri sendiri adalah hal yang harus dilakukan tiap orang, tetapi masih banyak orang yang masih kesulitan untuk melakukannya. Hal tersebut, membuat individu menjadi membandingkan dirinya dengan orang lain. Jika hal itu dilakukan terus menerus akan menjadi individu minder atau rendah diri. Oleh karena itu, setiap individu harus menerima diri sendiri dengan cara mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Penerimaan diri merupakan sikap menyadari dan mengakui setiap kelebihan dan kekurangannya kemudian menggunakannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam penerimaan diri, terdapat tiga komponen, yaitu pengetahuan diri sendiri (kesadaran diri, konsep diri, harga diri, dan penipuan diri), diri sosial (berhubungan dengan orang lain, peran sosial, dan keanggotaan kelompok), dan fungsi diri eksekutif (pengambilan keputusan dan manajemen diri) (Baumeister dan Bushman, 2011).  read more

Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Remaja

“Men Sana in Corpore Sano”. Mungkin kita sudah cukup familiar dengan pepatah romawi kuno tersebut. Ya, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Untuk memiliki tubuh yang sehat dibutuhkan jiwa yang sehat juga. Namun sayangnya, kesehatan mental menjadi salah satu hal yang sering diabaikan khususnya oleh remaja. Faktanya, 1 dari 3 remaja di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Hal ini berarti bahwa 15,5 juta remaja di tanah air mengalami gangguan pada kesehatan mental. 

Transisi dari remaja menuju ke dewasa yaitu antara usia 16-24 tahun merupakan masa di mana seseorang berhadapan dengan banyak tantangan dan pengalaman baru. Selain mulai memiliki legalitas hukum dan tanggung jawab yang meningkat, remaja di periode ini juga masih mengalami perkembangan biologis, psikologis, dan emosional bahkan hingga usia 20an. Remaja mulai menginginkan adanya kebebasan dan otonomi. Pada masa remaja, individu cenderung fokus untuk mendapatkan kebebasan emosional dari orangtua dan mengambil tanggung jawab dari tindakan mereka sendiri. Pengaruh teman sebaya menjadi lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh dari orang tua. Tekanan dari kelompok teman sebaya dapat berdampak pada perilaku dan emosi yang negatif. Kasus remaja bunuh diri, membolos, dan tawuran merupakan bentuk permasalahan kesehatan mental remaja. Selain itu, remaja mengalami tuntutan pendidikan dan karir yang semakin berat. Hal ini juga berpengaruh pada kesehatan mental mereka. read more

Cegah Diabetes, Hindari Gula Berlebih !

Akhir-akhir ini, konsumsi makanan dan minuman manis di Indonesia meningkat. Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan salah satunya meningkatkan resiko penyakit diabetes melitus. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) jumlah penderita diabetes pada tahun 2021 di Indonesia meningkat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Jumlah tersebut diperkirakan mencapai 28,57 juta pada 2045 atau menjadi lebih besar sebnyak 47% dibandingkan dengan jumlah 19,47 juta pada 2021. Konsumsi gula bagi tubuh merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan energi dalam kegiatan sehari-hari, namun dalam konsumsi berlebih dapat meningkatkan tingginya risiko diabetes melitus. read more

Hubungan Kualitas Tidur terhadap Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Klaster Kesehatan Universitas Gadjah Mada

Dita Yulistiani1, Shalha Fajrani¹, Rina Nugrahanti¹, Muhammad Jundan Alif Fathan²
¹Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
²Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Unit Kesehatan Mahasiswa (Ukesma) Universitas Gadjah Mada

Infografis penelitian dapat diklik pada link di bawah ini:

Hubungan Kualitas Tidur terhadap Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Klaster Kesehatan Universitas Gadjah Mada

Menurunkan Berat Badan 3-4 Kg dengan Diet Intermittent Fasting

Apa kabar dunia? sekarang zaman sudah berubah menjadi lebih maju dengan beragam inovasi. Salah satunya inovasi tersebut merambah ke dunia kuliner, dimana semakin banyak bermunculan makanan baru dengan tingkat kandungan yang beragam. Sejalan dengan kemajuan teknologi, kini masyarakat semakin mudah untuk mengakses berbagai makanan tersebut dengan minimnya perhatian dan kontrol terhadap kandungan yang ada didalamnya. Kemudahan dan sikap acuh terhadap kandungan makan tersebutlah yang dapat menimbulkan pola hidup tidak sehat. Pola hidup yang tidak sehat tersebut juga didukung oleh jenis pekerjaan yang kini semakin mudah dikerjakan di suatu ruangan dengan bantuan teknologi. Sehingga aktivitas fisik semakin minim dilakukan oleh masyarakat. Dari pola hidup masyarakat yang buruk itu lah dapat meningkatkan resiko penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung koroner, gangguan respirasi, maupun kelainan jaringan otot, sendi, dan tulang.  read more

Kendalikan diri, Burnout pada mahasiswa, dan Solusinya.

Menurut “Cambridge Dictionary”, Burnout adalah keadaaan kelelahan ekstrim atau perasaan tidak mampu bekerja lagi, dikarenakan oleh bekerja terlalu keras. American Psychological Association mendefinisikan burnout sebagai kelelahan fisik, emosional, atau mental disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja, dan sikap negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. Burnout disebabkan oleh kinerja tingkat tinggi hingga stres, ketegangan ekstrim yang berkepanjangan, beban kerja yang berlebihan, ketidak cocokan dengan pekerjaan, dan kurangnya penghargaan. Kata burnout pertama kali digunakan pada tahun 1975 oleh psikolog AS Herbert J. Freudenberger (1926–1999) untuk merujuk pada pekerja di klinik dengan beban kasus yang berat.  read more

Are you fighting a silent battle against a silent killer?

“Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman,” ungkapan Koes Plus di lagu Kolam Susu menggambarkan kesuburan tanah Indonesia yang mampu menghadirkan beragam jenis nutrisi dalam bentuk makanan hewani dan nabati. Sayangnya, keberagaman makanan tersebut dapat menjadi resiko buruknya pola diet masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan berlemak tanpa diikuti olahraga yang teratur. Tak heran, dikutip dari Kemenkes 2022, sebanyak 28% masyarakat Indonesia mengidap kolesterol tinggi dengan prevalensi mortalitas sebanyak 10%. Tingginya angka pengidap kolesterol pun menjadi salah satu penyebab tingginya pengidap penyakit jantung dan stroke, pembunuh dalam kesunyian atau the silent killer. read more

Berdamai dengan Masa Lalu

By : Kimiko Liora Precious

Dennala Maisya Putri, itu nama lengkapnya. Usia 18 tahun, hobi menulis, dan biasanya dipanggil Nala. Nala punya suatu kebiasaan unik. Kalau hari-hari nya lagi jelek, buku harian Nala isinya warna hitam semua. ‘Kan, hitam warnanya jelek, lalu cocok buat wakilin isi hati Nala yang gatau artinya apa,’ batinnya. Nala sendiri tinggal bersama mama yang selalu pulang saat ia tidur, ibarat bangunan yang tak lagi memiliki makna, bagi Nala rumahnya itu bukan lagi tempatnya berpulang. Mamanya juga biasa berangkat dini hari, jadi biasanya Nala hanya ketemu di mimpi. Tapi, anehnya, mimpi perempuan itu sepertinya hanyalah bayangan. Bisa jalan-jalan, masak, having fun bareng mama, lalu- read more