Berdamai dengan diri sendiri adalah hal yang harus dilakukan tiap orang, tetapi masih banyak orang yang masih kesulitan untuk melakukannya. Hal tersebut, membuat individu menjadi membandingkan dirinya dengan orang lain. Jika hal itu dilakukan terus menerus akan menjadi individu minder atau rendah diri. Oleh karena itu, setiap individu harus menerima diri sendiri dengan cara mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Penerimaan diri merupakan sikap menyadari dan mengakui setiap kelebihan dan kekurangannya kemudian menggunakannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam penerimaan diri, terdapat tiga komponen, yaitu pengetahuan diri sendiri (kesadaran diri, konsep diri, harga diri, dan penipuan diri), diri sosial (berhubungan dengan orang lain, peran sosial, dan keanggotaan kelompok), dan fungsi diri eksekutif (pengambilan keputusan dan manajemen diri) (Baumeister dan Bushman, 2011). 

 

Jika individu dapat mengenal diri sendiri, maka akan mudah untuk bisa mengendalikan egonya sendiri dan menjadi pondasi yang kuat untuk pengembangan diri. Selain itu, mengenal diri sendiri bermanfaat untuk: 

  1. Mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan diri sendiri
  2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri 
  3. Menunjang cita cita diri sendiri 
  4. Mengetahui alasan yang membuat gagal dan berhasil 
  5. Merencanakan masa depan yang lebih baik

Oleh karena itu, jika individu sudah dapat mengenal diri sendiri, maka nantinya dapat berdamai dengan diri sendiri. 

Hal yang perlu dilakukan individu untuk mengenal diri sendiri, yaitu

  1. Self analysis (intropeksi diri) yaitu merenungkan tentang perilaku, emosi, dan motif yang ada pada diri sendiri. Manfaatnya untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang dan membantu menemukan kebahagiaan. Namun, dalam penerapannya intropeksi diri membutuhkan kesadaran, komitmen, dan dedikasi waktu agar mendapatkan manfaat tersebut. 
  2. Self monitoring (pemantauan diri) yaitu sifat memantau atau mengendalikan cara membawa diri, tidak emosi, dan bisa adaptasi sesuai tempat
  3. Self disclosure (keterbukaan diri) yaitu komunikasi interpersonal dalam bentuk membagi informasi diri pribadi yang berupa ide, perasaan, dan fantasi serta mengungkapkan reaksi pada situasi yang disembunyikan tetapi disampaikan kepada orang lain untuk mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan, dsn diinginkan. 

 

Daftar Pustaka

 

Ernest, Aviel Stephen, and Monika. “SELF-ACCEPTANCE SEBAGAI LANGKAH BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI.” Jurnal Serina Abdimas, vol. 1, no. 2, 15 May 2023, pp. 701–706, journal.untar.ac.id/index.php/JSA/article/view/25474/15255,https://doi.org/10.24912/jsa.v1i2.25474. Accessed 6 Sept. 2023.

Wibawanto, Sigit. “Pemahaman “Who Am I” Sebagai Upaya Mengetahui Potensi Diri.” JCSE: Journal of Community Service and Empowerment, vol. 2, no. 2, 5 Oct. 2021, pp. 116–122, journal.stieputrabangsa.ac.id/index.php/jcse/article/view/874. Accessed 6 Sept. 2023.

 

 


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.