Bahaya Menyelinap di Balik Meja Belajar: Dampak Buruk Duduk Terlalu Lama

Seperti yang kita tahu, mahasiswa saat ini memiliki banyak tanggung jawab untuk mengerjakan tugas, laporan praktikum, serta berbagai tuntutan akademik lain. Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa harus duduk dalam jangka waktu yang lama. Mahasiswa sendiri memiliki rata-rata duduk 8-9 jam per hari (Sunjaya dan Sasmita, 2023). Studi yang dilakukan oleh Corliss, J. 2024 menyebutkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktu 10.3 jam dalam posisi duduk di kesehariannya. Posisi duduk sudah menjadi posisi yang dominan dari kehidupan mahasiswa untuk melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Bahkan bisa dibilang, sebagian besar mahasiswa lebih nyaman dalam posisi tersebut dibandingkan dengan berbagai hal lain yang mengharuskan aktivitas fisik. Namun, tanpa disadari, duduk yang terlalu lama memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan kita. Banyak risiko-risiko yang timbul dari hal tersebut apabila tidak diimbangi dengan kegiatan lain yang melibatkan aktivitas fisik. Artikel ini bertujuan untuk memberitahu dampak negatif yang timbul dari terlalu lama duduk serta menyampaikan cara meminimalisir dampak negatif tersebut dari aspek kesehatan. read more

Mengapa Aku Harus Memakai Sunscreen? Yuk Kenali Manfaat Sunscreen Bagi Tubuh!

Berjemur dibawah sinar matahari sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Apalagi jika dilakukan pada pagi hari. Paparan dari sinar matahari membantu kita memproduksi vitamin D dan mengatasi beberapa permasalahan kulit, seperti eksim, psoriasis, atau juga jerawat. Namun, jika kita terlalu banyak terkena paparan sinar ultraviolet (UV), dapat berdampak buruk bagi kulit. Maka dari itu kita perlu menggunakan pelindung kulit seperti sunscreen atau sunblock. Yuk kenali manfaat sunscreen bagi tubuh dan mengapa kamu harus rutin menggunakannya! read more

Atur Gula Kesehatan Terjaga

Diabetes mellitus, terutama tipe 2, telah menjadi salah satu penyakit kronis yang paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan gaya hidup yang kurang sehat, termasuk pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi gula yang berlebihan. Sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi kadar gula darah, konsumsi gula perlu diperhatikan secara serius dalam upaya pencegahan diabetes. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang hubungan antara konsumsi gula dan diabetes serta bagaimana cara menghindari risiko diabetes dengan mengelola asupan gula dalam diet sehari-hari. read more

Tidur Siang: Solusi Cepat atau Masalah Baru untuk Kurang Tidur?

Fenomena begadang tentu bukan hal asing yang ditemui di kalangan dewasa terutama mahasiswa. Adanya tuntutan beban akademik, pekerjaan, dan kesibukan lain menggeser salah satu kebutuhan primer yaitu tidur. “Tidur penting, tapi lebih penting gimana laprak selesai tepat waktu” Mahasiswa pasti setuju dong dengan pernyataan ini. Bagaimana pun nilai bagus rasa-rasanya jauh lebih penting dari sekedar tidur cukup 8 jam sehari. Entah manajemen waktu yang kurang tepat atau memang 24 jam sehari itu memang kurang, rasanya jawaban keduanya benar ya. Lalu bagaimana dengan mengganti jam tidur malam menjadi tidur siang? Bisakah itu dibayar seperti bayar hutang? read more

Pentingnya Sarapan Sehat untuk Memulai Hari dengan Energi

Sarapan merupakan aktivitas yang cenderung diabaikan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian orang, melewatkan sarapan adalah rutinitas yang lumrah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurang nafsu makan di pagi hari, keterbatasan waktu, atau keyakinan bahwa melewatkan sarapan pagi adalah cara terbaik untuk mengurangi kalori dalam tubuh. Padahal, sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasi. Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit berkonsentrasi. read more

Kenali Kanker Payudara Melalui SADARI

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Seperti, kelenjar susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjangnya. Hal ini terjadi karena adanya pembelahan dan pertumbuhan sel di dalam payudara yang tidak terkontrol. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita oleh wanita di Indonesia, yaitu sebanyak 30,8% dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020 dan 20,4% diantaranya berakhir dengan kematian. Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional, Provinsi Yogyakarta, termasuk ke dalam provinsi yang memiliki pravalensi kanker lebih dari dua kali lipat dari pravalensi nasional, dengan angka kejadian kanker payudara pada posisi pertama. read more

Transformasi Hidup dengan Emosi Positif

Emosi positif memiliki peran penting dalam membentuk kualitas hidup seseorang. Penelitian Michele M. Tugade pada tahun 2005 telah menunjukkan bahwa emosi positif tidak hanya memberikan rasa bahagia, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Emosi positif memiliki 10 representatif yang dapat mewakili emosi positif lainnya. Hiburan(terhibur), kagum, syukur, harapan, inspirasi, minat, gembira, cinta, bangga, dan ketenangan telah diteliti mempunyai frekuensi relatif sering dialami dalam kehidupan sehari-hari (Ema Yuliani, 2020). Membangun dan mengembangkan emosi-emosi ini dalam kehidupan dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan kita. read more

Animal Assisted Therapy : Hewan Peliharaan Jadi Terapis Kejiwaan

Tahukah kamu, ternyata memelihara hewan kesayangan punya banyak manfaat buat kesehatan mental, lho. Ketika memelihara hewan, seseorang memiliki tanggung jawab untuk merawat hewan peliharaannya, seperti memberi makan, memandikan, ataupun memberi perhatian. Hal-hal seperti ini dapat membuat seseorang merasa memiliki tujuan dalam menjalani hidup sehari-hari (sense of purpose) sehingga dapat menjadi sumber kekuatan dan membuat seseorang lebih menghargai diri sendiri. Berinteraksi dengan hewan kesayangan dapat mengurangi kadar hormon stress seperti kortisol, adrenalin, dan aldosterone. Ketika hewan peliharaan menunjukkan kasih sayang kepada pemiliknya, hal ini akan menimbulkan perasaan diterima dan dimiliki, sehingga dapat mengurangi perasaan negatif. Selain itu, interaksi manusia dan hewan peliharaannya dapat membangun hubungan emosional yang positif dan mempengaruhi interaksi sosial sehingga seseorang akan lebih mudah berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Secara umum, interaksi dengan hewan merupakan afeksi yang sederhana, rileks, dan tanpa penghakiman. Oleh karena itu, hewan peliharaan dapat menjadi alternatif terapi bagi orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Terapi ini disebut animal-assisted therapy (AAT). AAT telah digunakan sebagai terapi bagi pasien dengan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), serta anak-anak dengan autism spectrum disorder (ASD). Sudah ada beberapa penelitian yang mendalami manfaat dari AAT ini. read more

Jaga Kesehatan Mata di Era Digital

Perkembangan teknologi saat ini berkembang begitu pesat. Kondisi ini tentunya membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap kehidupan manusia saat ini. Era digital merupakan masa di mana sebagian besar individu menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-harinya. Pada era ini lahir berbagai perangkat digital di antaranya televisi, tablet, laptop, smartphone, mesin layar digital, dan komputer. Melalui berbagai fitur canggih yang ditawarkan dalam perangkat digital, manusia mendapatkan kemudahan untuk mengakses segala jenis informasi, hiburan, melakukan segala aktivitas seperti transaksi, belanja, hingga berkomunikasi dengan individu lain di luar sana hanya dalam satu genggaman. read more

Hindari Dehidrasi dengan Minum yang Cukup

Air merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi manusia. Pada orang dewasa sebagian besar tubuh manusia tersusun dari air yaitu sebesar 55%-65% dari massa tubuh. Menurut US National Academy of Medicine (2004) bahwa kebutuhan air pada dewasa laki-laki sebesar 3,7 liter per hari dan perempuan sebesar 2,7 liter per hari. Proses menjaga keseimbangan air digambarkan sebagai “hidrasi”. (Liska et al., 2019). Sedangkan “dehidrasi” berarti berkurangnya total air pada tubuh atau cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang masuk (Shaheen et al., 2018). read more