Ternyata Konsumsi Coklat Bisa Bikin Bahagia Loh!
By: Dany Rizki Musyary DD 38
Siapa yang tidak suka cokelat? Selain enak, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi cokelat atau produk kakao khususnya yang kaya flavanol (dark chocolate) dapat memberi efek positif pada suasana hati, mengurangi gejala depresi ringan, dan menurunkan rasa lelah pada beberapa kelompok orang. Beberapa uji klinis acak dan penelitian intervensi melaporkan bahwa konsumsi dark chocolate atau ekstrak kakao kaya flavanol selama beberapa minggu dapat menurunkan skor depresi dan meningkatkan mood positif pada partisipan sehat maupun kelompok tertentu (mis. wanita menopause, dewasa muda). Hasil ini tidak seragam di semua studi, tetapi ada bukti yang cukup untuk menyatakan adanya efek menguntungkan pada suasana hati pada periode pendek-menengah.
Efek mood dari cokelat kemungkinan terkait beberapa mekanisme: flavanol kakao dapat memengaruhi neurotransmitter (mis. dopamin/serotonin), modulasi respons stres vaskular dan peradangan, serta berinteraksi dengan mikrobiota usus yang juga terlibat dalam regulasi emosi. Beberapa penelitian RCT menunjukkan korelasi antara perubahan komposisi mikrobiota dan perbaikan mood setelah konsumsi dark chocolate. Selain mood, beberapa studi menyebutkan bahwa konsumsi cokelat gelap atau ekstrak kakao dapat mengurangi kelelahan subjektif dan memberi manfaat kecil terhadap fungsi kognitif tertentu pada kelompok sehat. Namun, efek kognitif bersifat bervariasi tergantung dosis, populasi, dan durasi intervensi.
Tetapi perlu diingat, terdapat beberapa rekomendasi untuk mengkonsumsi cokelat agar manfaatnya maksimal, seperti:
Pilih dark chocolate dengan kandungan kakao tinggi (mis. ≥70%) atau suplemen kakao yang terstandarisasi flavanolnya jika ingin efek flavanol lebih kuat
Batasi porsi: studi intervensi sering menggunakan jumlah sekitar 20–40 g per hari atau ekuivalen flavanol terukur; konsumsi berlebih berisiko menambah kalori dan gula
Jika tujuan utama adalah mengatasi gangguan mood klinis (depresi moderat/berat), cokelat saja tidak cukup segera konsultasi tenaga kesehatan profesional untuk penanganan yang tepat. (Penelitian yang ada menunjukkan perbaikan pada gejala ringan sampai sedang dalam beberapa studi, tetapi bukan pengganti terapi medical/psikoterapi standar)
Tetapi perlu diingat, Banyak studi yang melaporkan efek jangka pendek (beberapa minggu). Bukti jangka panjang masih terbatas dan hasil tidak selalu konsisten antar studi. Komposisi produk cokelat (kadar kakao, gula, tambahan lain) sangat memengaruhi hasil; tidak semua “cokelat” sama.
Referensi
Abdoli, E., et al. (2024). A clinical trial of the effects of cocoa-rich chocolate on depression and sleep quality in menopausal women. Scientific Reports
Shin, J. H., et al. (2022). Consumption of 85% cocoa dark chocolate improves mood in association with gut microbial changes in healthy adults: A randomized controlled trial
Murakami, R., et al. (2023). Effect of flavanol-rich cacao extract on the profile of mood states in healthy middle-aged women: A randomized trial. Nutrients
Colombage, R. L., et al. (2024). The effects of flavonoid supplementation on the mental health of new mothers: A randomized trial. Journal of Affective Disorders / Nutritional Neuroscience
Nemoto, K., et al. (2022). Dark chocolate intake may reduce fatigue and mediate improvements in brain health. Nutrients / Frontiers in Nutrition
Tan, T. Y. C., et al. (2021). The health effects of chocolate and cocoa: A systematic review. Nutrients