Sistem reproduksi, ada kalanya kita sering mendengar dengan istilah sistem genital dalam pelajaran biologi dibangku sekolah, yang mana materi ini sedikit agak, atau mungkin terlalu banyak menimbulkan berbagai macam pemikiran. Namun, sebelum memikirkannya kembali, sedikit flashback (atau kilas balik) tentang pemahaman kita bahwa sistem reproduksi adalah sistem organ seks yang merupakan keseluruhan organ yang bertindak dalam reproduksi seksual suatu makhluk hidup, tentu, salah satunya manusia. sebelum kita bahas lebih mendalam topik ini, pesan dari salah satu guru si penulis pada saat di bangku sekolah, yaitu bahwasannya dalam tujuan pembelajaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas, topik ini bukan suatu hal yang vulgar atau tabu untuk dibicarakan, jadi tetap stay positif ya teman-teman.
Secara definisi, sistem reproduksi (REE-proh-DUK-tiv SIS-tem) merupakan jaringan, kelenjar, dan organ yang terlibat dalam menghasilkan keturunan (anak). Pada wanita, sistem reproduksi meliputi ovarium, saluran tuba, rahim, leher rahim, dan vagina. Pada pria, sistem reproduksi termasuknya prostat, testis, dan penis. Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Untuk dapat memahaminya dengan lebih baik maka penulis akan menyertakan ilustrasinya sebagai berikut :
1. Sistem Reproduksi Pria
Sistem ini terdiri dari sepasang testis dan jaringan saluran ekskretoris (epididimis, duktus deferens atau vas deferens, dan saluran ejakulasi), vesikula seminalis, prostat, kelenjar bulbourethral, dan penis.

Organ reproduksi pria menghasilkan sel kelamin (sel gamet) berupa sperma, yang nantinya akan membuahi sel kelamin wanita (sel telur atau ovum) untuk membentuk individu baru.

2. Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita meliputi ovarium, saluran tuba, rahim, vagina, kelenjar aksesori, dan organ genital eksternal.

Organ reproduksi wanita menghasilkan sekaligus mempertahankan sel kelamin (sel gamet) berupa sel telur (ovum), serta mengangkut sel telur tersebut ke tempat pembuahannya, yang nantinya akan dibuahi oleh sperma, dan menyediakan lingkungan bagi janin yang sedang berkembang.
Mengenali bagian-bagian sistem reproduksi memberikan kita pemahaman akan pentingnya fungsi dari masing-masing bagian baik itu jaringan, kelenjar, serta organ reproduksi. Oleh karenanya, kita menjadi tahu bahwasanya sistem reproduksi adalah suatu kesatuan yang utuh, yang mana masing-masing bagian (jaringan, kelenjar, dan organ) tidak dapat berdiri sendiri untuk menjalankan fungsinya, yaitu sebagai perkembangbiakan seksual (reproduksi seksual) guna menghasilkan keturunan. Untuk menjaga sistem reproduksi agar fungsinya berjalan dengan baik, maka diperlukan pemahaman untuk melindungi dan memelihara kesehatan organ reproduksi. Namun sebelumnya, mari kita pahami definisi dari kesehatan reproduksi.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya. Kesehatan reproduksi mengacu pada kondisi sistem reproduksi pria dan wanita pada semua tahap kehidupan. Pengetahuan dasar mengenai kesehatan reproduksi telah ditanamkan sejak usia remaja, baik dibangku sekolah ataupun dikehidupan sehari-hari. hal-hal yang harus diketahui sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi diantaranya sebagai berikut:
1. Pengenalan tentang proses, fungsi dan sistem alat reproduksi.
2. Pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS serta penyakit menular seksual lainnya dan dampaknya bagi kesehatan organ reproduksi.
3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual.
4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual.
5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga kesehatan sistem reproduksi dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
3. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari.
4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
5. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Pada penghujung artikel ini, penulis hanya ingin berpesan satu hal, yaitu, kenali dan pahamilah sistem reproduksi secara baik, maka dari situ kita dapat mengetahui pentingya kesehatan reproduksi, serta dapat menjaga dan melindungi sistem reproduksi dengan baik pula. Sesuai yang disampaikan oleh Ibu Elsi Dwi Hapsari, S.Kp., M.S., D.S. dari Departemen Keperawatan Anak dan Maternitas FKKMK UGM, (selasa 11/1/2022, pada bincang-bincang santai RAISA Radio), yang berpesan bahwa, Menjaga kesehatan organ reproduksi merupakan hal yang penting karena terkait dengan bagaimana kita menjamin keberlangsungan hidup manusia dari generasi ke generasi sehingga generasi berikutnya bisa lebih berkualitas dibanding dengan generasi pada saat ini.

Penjelasan terperinci mengenai anatomi (yaitu letak dan hubungan bagian-bagiannya) beserta fisiologi (yaitu fungsi dan kegiatan dari organ, jaringan, atau sel) dapat diakses pada tautan berikut:
Sistem Reproduksi Pria
https://web.archive.org/web/20090228182019/http://training.seer.cancer.gov/module_anatomy/unit12_2_repdt_male.html.
Sistem Reproduksi Wanita
https://web.archive.org/web/20090205060101/http://training.seer.cancer.gov/module_anatmy/unit12_3_repdt_female.html.
Referensi :
Anonim, 2018, Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi, Online at  https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-reproduksi, accessed 20 february 2023.
Anonim, 2022, Reproductive Health, Online at
https://www.niehs.nih.gov/health/topics/conditions/repro-health/index.cfm accessed 20 february 2023.
Chenyang Feng, Yingsi Lai, Ruixue Li, Yijing Wang, Jing Gu, Chun Hao, Dong (Roman) Xu, Yuantao Hao, 2018, Reproductive health in Southeast Asian women: current situation and the influence factors, Global Health Journal, Volume 2, Issue 1, ISSN 2414-6447, https://doi.org/10.1016/S2414-6447(19)30116-2.
Satria, 2022, Tetap Sehat Dengan Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi, Online at
https://www.ugm.ac.id/id/berita/22168-tetap-sehat-dengan-menjaga-kesehatan-organ-reproduksi#:~:text=Menjaga%20kesehatan%20organ%20reproduksi%20merupakan,dengan%20generasi%20pada%20saat%20ini accessed 20 february 2023


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.