Diabetes melitus (DM) atau sering disebut diabetes adalah penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup hormon atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif sehingga menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah (hiperglikemia). Insulin merupakan hormon yang mengatur keseimbangan gula darah. Kadar gula darah nomal saat puasa adalah 72 -126 mg/dl dan gula darah sewaktu <200mg/dl. (Kementrian Kesehatan, 2013).

Diabetes melitus terbagi menjadi 2 kategori yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 biasanya gejala timbul sejak usia muda, disebabkan karena kurangnya produksi insulin oleh pankreas sehingga memerlukan insulin dari luar tubuh. Sedangkan diabetes tipe 2 , disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat sehingga penggunaan insulin dalam tubuh tidak efektif. Contoh pola hidup yang tidak sehat yaitu kurang aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat. Diabetes tipe 2 ini yang sering dialami oleh 90% dari seluruh penderita diabetes. Tipe diabetes melitus lainnya adalah diabetes melitus gestasional, diabetes yang sering terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut (Graciella Regina, 2012).

Terdapat 2 macam faktor risiko diabetes melitus, antara lain : (Kementrian Kesehatan, 2013)

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi

  • Pola hidup tidak sehat
  • Berat badan (obesitas)
  • Hipetensi
  • Merokok

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

  • Ras dan etnik
  • Umur
  • Jenis kelamin, penderita wanita lebih banyak
  • Riwayat keluarga dengan diabetes melitus
  • Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram
  • Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan rendah (< 2500 gram)

3P adalah gejala umum yang dialami oleh penderita Diabetes Melitus yaitu :

  1. Polydipsia (sering merasa kehausan)
  2. Polyphagia (sering lapar)
  3. Polyuria (sering kencing dengan volume banyak)

Gambar 1. Proporsi Diabetes Melitus pada Penduduk Usia ≥15 Tahun Hasil Wawancara di Indonesia Tahun 2007 dan 2013 (Kementrian Kesehatan, 2013)

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa proporsi penderita diabetes di Indonesia semakin meningkat. Dan hal tersebut menyebabkan Indonesia menempati peringkat 4 di dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia. Maka dari itu penyakit ini adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi ancaman global sehingga PBB menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Se-Dunia. (Prof. Tjandra Yoga, 2009).

Komplikasi yang disebabkan karena diabetes melitus adalah : (Kementrian Kesehatan, 2013)

1.      Meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke

2.      Neuropati (kerusakan saraf) di kaki sehingga dapat meningkatkan ulkus kaki, infeksi dan amputasi kaki

3.      Retinopati diabetikum (kebutaan akibat kerusakan pembuluh darah kecil di retina)

4.      Gagal ginjal

5.        Kematian

Terdapat program pengendalian diabetes melitus yaitu dengan CERDIK di Posbindu PTM. Program CERDIK, yaitu :

C : Cek kondisi kesehatan berkala

E: Enyahkan asap rokok

R : Rajin aktivitas fisik

D : Diet sehat dengan kalori seimbang

I      : Istirahat yang cukup K : Kendalikan stress

 

Penulis: Fibriana Winda (DD32)

Sumber:

Regina, Graciella. 2012. Penyakit Diabetes Melitus. http://diabetesmelitus.org/penyakit-diabetes-melitus/. Diakses : 15 Januari 2018

Depkes RI. 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Oarng. http://www.depkes.go.id/article/view/414/tahun-2030-prevalensi-diabetes-melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html. Diakses : 15 Januari 2018

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Infodatin Waspada Diabetes. http://www.depkes,go.id [PDF] . Diakses : 15 Januari 2018

Nuraeni, Ani. 2017. Mengenal Penyakit Diabetes: Mulai Penyebab, Gejala, Hingga Cara

Mencegahnya. http://www.tribunnews.com/tribunners/2017/08/15/mengenal-penyakit-diabetes-mulai-penyebab-gejala-hingga-cara-mencegahnya. Diakses : 21 Januari 2018