Tidur adalah suatu aktivitas penting yang paling banyak menyita waktu. dengan menghabiskan sepertiga waktu hidupnya untuk tidur, maka manusia dapat melepaskan kelelahannya baik secara jasmani maupun mental. Tidur sendiri adalah suatu hal yang bersifat kumulatif dan seseorang dengan jumlah jam tidur yang kurang maka orang tersebut akan merasakan efeknya di kemudian hari. Utang tidur (Sleep Debt) adalah istilah yang tepat untuk menjelaskan dua hal tersebut, utang tidur dapat dicontohkan dengan seseorang yang membutuhkan waktu 8 jam untuk tidur akan tetapi hanya mendapatkan 5 jam tidur saja, orang tersebut membangun hutang tidur 3 jam pada hari itu dan apabila kejadian ini terulang selama 5 hari maka hutang tidur orang tersebut menjadi 15 jam. hal ini akan memberikan dampak yang buruk, karena hutang tidur yang menumpuk mengakibatkan fungsi otak dan tubuh menjadi menurun, maka tidur yang cukup diperlukan untuk membayar Sleep Debt ini, power nap adalah salah satu dari banyak cara untuk menebus utang tidur.

Power nap merupakan tidur yang singkat dengan kisaran durasi 10 hingga 30 menit dan secara umum dilakukan pada siang hari. Power nap ditujukan untuk melengkapi tidur normal, terutama ketika seseorang yang kekurangan tidur dan mengalami akumulasi defisit tidur. Potensi manfaat dari power nap diantaranya:

  1. Power nap dapat mengembalikan kewaspadaan, meningkatkan kinerja, dan
    mempertahankan kemampuan bekerja/belajar.
  2. Power nap dapat membalikkan dampak negative hormonal dari kurang tidur di malam
    hari, serta dapat memperbaiki kerusakan tubuh akibat kurang tidur dimalam hari.
  3. Power nap dapat meningkatkan kinerja seseorang pada tingkatan yang tertinggi.
  4. Power nap menjadikan seseorang memiliki rasio kematian yang jauh lebih rendah
    karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak melakukan power napping
  5. Power nap dapat mengurangi tingkat stress dan menjaga suasana hati
  6. Power nap dapat meningkatkan kapasitas atau kemampuan kognisi, salah satunya
    dalam kemampuan mengingat informasi

Disamping manfaat dari power nap, ada baiknya kita perlu mengetahui dampak buruk dari Power napping ini. Sebuah studi 2019 yang dimuat pada jurnal inggris “Heart” menemukan bahwa seseorang yang melakukan power nap selama sekali atau dua kali dalam seminggu memiliki kemungkinann 48% lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan seseorang yang tidak melakukan power napping. Sebaliknya, yang termuat dalam
jurnal “sleep” tahun 2015 yang merupakan meta-analisis dari 11 penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang tidur di siang hari selama 1 jam bahkan lebih, dalam sehari akan memiliki tingkat penyakit kardiovaskular 1,82 kali lipat dibandingkan orang yang tidak tidur siang.

Perlu diperhatikan bahwa durasi yang direkomendasikan untuk power nap sangatlah berbeda-beda dan yang pasti durasinya akan sangat singkat dibandingkan dengan tidur biasa, power nap dirancang untuk mencegah seseorang memasuki fase SWS (slow wave sleep). Stadium ini merupakan tingkat tidur yang paling dalam, ditandai oleh imobilitas dan lebih sulit dibangunkan. Studi tahun 2006 yang dikutip dari The Medical Journal of Australia dimana
terbangun dari kondisi SWS dapat menghasilkan inersia tidur, suatu fenomena yang berkaitan dengan kondisi pusing, disorientasi, dan bahkan perasaan lelah yang berlebih. Oleh karena itu, dikarenakan tidur adalah metode pemulihan yang paling efektif dan bermanfaat, para ahli merekomendasikan untuk mempertimbangkan antara durasi tidur yang dipilih terhadap risiko yang ditimbulkan saat memasuki kondisi SWS.

Referensi:
CDC, 2020, Sleep Debt, Centers for Disease Control and Prevention, The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), diakses dari:
https://www.cdc.gov/niosh/emres/longhourstraining/de t.html

Lahl, Olaf; Wispel, Christiane; Willigens, Bernadette; Pietrowsky, Reinhard (2008). “An ultra short episode of sleep is sufficient to promote declarative memory performance”. Journal of

Sleep Research. 17 (1): 3–10. doi:10.1111/j.1365-2869.2008.00622.x

Lindsey Todd and Deborah Weatherspoon, 2021, What to know about power naps, medicalnewstoday, diakses dari: https://www.medicalnewstoday.com/articles/power-naps
McEvoy, RD; Lack, LL (2006). “Medical staff working the night shift: Can naps help?”.

The
Medical Journal of Australia. 185 (7): 349–50. doi:10.5694/j.1326-5377.2006.tb00606.x

Mollicone, Daniel J.; Van Dongen, Hans P.A.; Dinges, David F. (2007). “Optimizing sleep/wake schedules in space: Sleep during chronic nocturnal sleep restriction with and
without diurnal naps”.

Acta Astronautica. 60 (4–7): 354. Bibcode:2007AcAau..60..354M. doi:10.1016/j.actaastro.2006.09.022

Naska, Androniki (2007-02-12). “Siesta in Healthy Adults and Coronary Mortality in the General Population”.

Archives of Internal Medicine. 167 (3): 296–301. doi:10.1001/archinte.167.3.296

Peta Bee, 2022, Is Power Napping Good for You?, dreams.co.uk, diakses dari: https://www.dreams.co.uk/sleep-matters-club/power-napping-good

Yosep P. B, 2021, Power Nap: Meningkatkan Produktifitas Pekerjaan Dengan Tidur, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, diakses dari:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-manado/baca-artikel/13802/Power-NapMeningkatkan-Produktifitas-Pekerjaan-Dengan-Tidur.htm